Thursday 23 December 2021

Mengaktifkan Google AMP di WordPress

Google AMP (Accelerated Mobile Pages) adalah teknologi yang diciptakan agar halaman website lebih cepat terbuka di perangkat mobile/HP. Tapi tidak semua halaman bisa menggunakan Google AMP ini. Google AMP hanya bisa digunakan di halaman yang berisi konten statis, seperti berita atau artikel.

Berikut perbandingan artikel yang sudah memakai AMP dan tampilan normalnya:

tampilam normal:

tampilan normal

tampilan AMP:



Cara install AMP di WordPress seperti ini:

1. Install plugin AMP for WP

2. Setelah diinstal akan muncul tampilan seperti ini:


3. Ini adalah setingan awal. Silahkan isi masing-masing opsi sesuai kebutuhan. Berikut penjelasan setiap opsi:

Website Type: jenis website, Blog, Toko Online, atau yang lainnya.
Where do you need AMP?:Lokasi penerapan AMP di website. Bisa di Post, homepage, halaman tertentu, atau archive. Bisa juga seluruh website menggunakan AMP.
Design and Presentation: Untuk mengganti logo dan warna yang akan muncul di AMP.
Analytics Tracking: Untuk memasukkan ID dari analytics yang digunakan. Seperti Google Analytics, Facebook Pixel, dan sebagainya.
Privacy Settings: Menampilkan pemberitahuan kepada pengunjung mengenai penggunaan cookie di AMP.
Advertisement: Berisi pengaturan posisi iklan yang mau ditampilkan di AMP. 
3rd Party Compatibility: AMP secara otomatis mematikan plugin yang memperlambat website, tapi dengan opsi ini Anda bisa tetap menyalakan plugin tersebut di AMP.

4. Jika semua opsi sudah diisi akan muncul simbol “✓” yang menunjukan bahwa pengaturan sudah tersimpan dan Google AMP akan aktif di website.


Cara mengecek apakah AMP sudah aktif atau belum yaitu dengan menambahkan /amp di akhir URL halaman website. Misal:

https://www.islamkerenid/blog/menjaga-pandangan/ 
menjadi 
https://www.islamkerenid/blog/menjaga-pandangan/amp 



Wednesday 22 December 2021

Menampilkan file .htaccess WordPress

File .htaccess ini bersifat tersembunyi atau hidden files, maka untuk melihatnya di CPanel, kita perlu melakukan setting pada Show Hidden Files terlebih dahulu. Berikut cara-cara lengkapnya:


1. Login kedalam CPanel kemudian klik File Manager


2. Pada pojok kanan atas, klik Setting lalu centang teks Show Hidden Files. Jangan lupa Save





3. File .htaccess sudah terlihat




Monday 20 December 2021

Migrasi WordPress ke hosting lain/baru

Migrasi WordPress ke hosting baru tidak sesulit yang dibayangkan loh. Yuuks kepoin caranya :)

1. Backup seluruh file Wordpress. Masuk ke Cpanel lewat filezilla dan download folder public_html

 

2. Backup database mysql. Masuk ke phpmyadmin dicpanel.


3. Pilih database website kemudian klik export dan go.


4. Upload file WordPress ke hosting baru. Masuk ke akun hosting yang baru lewat Filezilla. Masuk ke folder public_html. Upload folder website yang sudah didownload tadi.


5. Upload database website ke hosting baru. Masuk ke phpmyadmin di hosting baru. Buat database baru. Kemudian upload database website yg tadi. Klik Import, pilih file database dan klik go.
 

6. Update file wp-config.php dengan detail database baru. 
Ganti value di bawah ini dengan detail database baru Anda:
DB_NAME – database name.
DB_USER – database username.
DB_PASSWORD – user password.
DB_HOST – database hostname



7. Update url WordPress dengan yang baru. 
Masuk ke database dan pilih tabel wp_options.
Cari site url dan home di bawah kolom option_name.
Dobel-klik bagian bawah option_value dan ganti domain lama dengan yang baru.










Sunday 19 December 2021

Merubah page/halaman menjadi post di WordPress


 

1. Login kedalam Cpanel dan buka phpmyadmin




2. Pilih database website kemudian masukkan sql query:

UPDATE wp_posts SET post_type = 'post' WHERE post_type = 'page'

Kemudian klik 'Go'


3. Default post type yang ada di WordPress:

Post (Post Type: ‘post’)

Page (Post Type: ‘page’)

Attachment (Post Type: ‘attachment’)

Revision (Post Type: ‘revision’)

Navigation menu (Post Type: ‘nav_menu_item’)

Wednesday 8 December 2021

Cara Upload File SQL Ukuran Besar di phpMyAdmin

1. Buka control panel xampp, kemudian stop Apache dan MySQL, seperti gambar di bawah ini:

2. Buka file config.inc.php yang ada di direktory C:/xampp/phpMyAdmin/config.inc.php 


3. Editfile config.inc.php menggunakan notepad ++ atau yang lainnya dan tambahkan code berikut di bawah kode $i++;

 $cfg['UploadDir'] = 'upload';

$cfg['ExecTimeLimit'] = 0;


4. Buatlah folder di direktori C:/xampp/phpMyAdmin/ dengan nama upload



5. Copy file sql besar yang akan di import dan pastekan di folder upload di direktori C:/xampp/phpMyAdmin/upload 

6.Setelah itu aktifkan kembali Apache juga MySQL di XAMPP 

7. Buka phpMyAdmin, pilih file SQL yang akan di import pada database, pilih pilihan "pilih dari direktori unggah upload/ pada web server"









This entry was posted in